Karakteristik biologi, ekologi, dan biodiversitas laut; sumberdaya hayati dan non-hayati laut; proses dan fenomena pantai dan lautan; perubahan iklim dan cuaca; pengenalan SDA pesisir, konsep-konsep pengelolaan wilayah pesisir dan pemanfaatan secara berkelanjutan; teknologi penginderaan jauh untuk akuisisi dan interpretasi data kelautan; pemrosesan data penginderaan jauh untuk estimasi konsentrasi klorofil, muatan padatan terlarut, suhu permukaan laut, angin, gelombang dan arus laut, sebaran terumbu karang dan mangrove, serta potensi perikanan; penyajian informasi sumberdaya laut dalam konsep visualisasi peta; mengaplikasikan model-model dan analisis data spasial kelautan untuk pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan (mariculture, pariwisata bahari, permukiman nelayan, pelabuhan perikanan, fishing ground).
Mata kuliah interpretasi data penginderaan jauh untuk survei pesisir dan kelautan merupakan respon akademis terhadap perkembangan kebutuhan pasar terhadap lulusan yang mampu menggunakan data penginderaan jauh untuk survei pesisir dan kelautan. Hal ini mengingat wilayah Indonesia yang mempunyai potensi wilayah pesisir dan kelautan yang sangat besar dan belum dioptimalkan. Mata kuliah ini mencakup pemahaman mengenai latar belakang dan konsep dibalik kemampuan penginderaan jauh dalam membantu proses survei dan inventarisasi data di wilayah pesisir dan kelautan. Pembahasan dilanjutkan dengan pemahaman tentang konsep wilayah pesisir dan kelautan beserta komponen ekosistem-ekosistem utamanya, seperti estuari, terumbu karang, Padang lamun, hutan mangrove dan pulau-pulau kecil. Mahasiswa juga dibekali dengan kemampuan teknis dalam memilih, menyiapkan, mengolah, dan menyajikan data penginderaan jauh untuk survei pesisir dan kelautan dengan prosedur yang tepat. Mahasiswa juga dikenalkan dengan berbagai aplikasi data penginderaan jauh untuk análisis berbagai macam fenomena kebumian di wilayah pesisir dan lautan.